Selasa, 01 November 2011

ANALISIS PEMBIAYAAN DEFISIT ANGGARAN DI INDONESIA


Strategi pembiayaan defisit anggaran yang dijalankan Indonesia dari waktu ke waktu tidak ada perubahan signifikan, di mana setiap tahun anggaran pilihannya selalu berorientasi pada pembiayaan melalui pinjaman baik berupa hutang luar negeri maupun hutang dalam negeri dan cetak uang. Beberapa kajian teoritis oleh Hirawan (1995), Dornbusch et al.(1989), Hossain dan Chowdhury (1998), Turnovsky dan Wohar, (1987) dan Scarth (1988), Garcia (1996), Buiter (1982, 1995), menyatakan bahwa pembiayaan anggaran yang dilakukan melalui hutang adalah untuk pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Sedangkan dari kajian empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti; Gunardi, (2000), Gunawan (1991), Dornbusch-Reynoso (1993), Agenor dan Monteil (1996) serta penelitian yang dilakukan Algifari (2009), Easterly (1994) Hakim (2006), dan Heriberta (2006) dari pendekatan mainstream, mengemukakan bahwa pembiayaan melalui pinjaman itu penting untuk keberlangsungan pertumbuhan perkonomian nasional.
Sedang melalui pemikiran non-mainstream dari pendekatan teori Dependensia (Ketergantungan), di mana pandangan teori Ketergantungan melihat bahwa hambatan pembangunan justru disebabkan oleh turut campurnya negara-negara maju. Bantuan dari negara maju dianggap akan menimbulkan ketergantungan dan masalah baru bagi negara sedang berkembang. Teori ketergantungan ini memakai pendekatan struktural yang merupakan ciri utama dari filsafat materialisme. Seperti juga dikemukakan oleh; Frank (1969) Santos (1970), dan Chase-Dunn (1982), menyatakan bahwa teori ketergantungan pada dasarnya mengakui adanya faktor internal dan adanya kebutuhan terhadap bantuan negara-negara maju namun penyebab utama ketergantungan bukanlah dari faktor internal itu sendiri, tetapi lebih disebabkan adanya hubungan yang bersifat eksploitatif dengan negara maju. Bantuan negara maju hanya akan menguras sumber daya alam dan modal negara pinggiran demi kemajuan dan pembangunan negara pusat.
Keberhasilan negara-negara yang melakukan kebijakan pembiayaannya dengan melakukan pinjaman atau bantuan modal tidak tampak terlihat. Apapun yang namanya pembiayaan melalui pinjaman (hutang) adalah merupakan suatu ketergantungan, baik berupa ketergantungan investasi modal asing ataupun ketergantungan hutang luar negeri berpengaruh  terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Bagi teori ini, ketergantungan investasi modal asing dan ketergantungan terhadap hutang luar negri akan berakibat negatif
Bertolak dari  gambaran keadaan teoritis dan kenyataan empiris yang ada, Indonesia masih melakukan kebijakan pembiayaan Defisit anggarannya, dan bagaimana mengoptimalkan pembiayaan untuk pendanaan anggaran yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilisasi ekonomi, sehingga keberlangsungan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar