PENENTUAN DAN ANALISIS PRODUK INTI UNGGULAN PRIORITAS
( Penggalan Penelitian "Analisis Kompetensi Unggulan Daerah pada Produksi Batik Tulis dan Cap": Tahun 2007)
( Penggalan Penelitian "Analisis Kompetensi Unggulan Daerah pada Produksi Batik Tulis dan Cap": Tahun 2007)
Industri kecil menengah yang paling menonjol yang diutamakan bagi Kota Solo adalah IKM Batik dan Produk Batik, Tekstil dan Produk Tekstil serta Makanan yang menghasilkan berbagai aneka makanan dan makanan ringan. Ketiga produk ini merupakan trade mark bagi Kota Solo, dari sisi Produksi yang dihasilkan daerah.
Tabel Industri IKM/Produk/Sektor di Kota SOLO | ||||||
No | Nama Produk/Indusri | Nilai Produksi/tahun | Investasi | Unit Usaha | Jumlah Tenaga Kerja | |
1 | Batik dan Produk Batik | 48.008.448.000.000 | 672.333.340 | 7 | 108 | |
2 | Logam | 12.720.000 | 53.415.000 | 2 | 8 | |
3 | Makanan | 180.544.134.500 | 3.386.740.000 | 37 | 142 | |
4 | Mebel | 2.789.000.000 | 2.048.751.000 | 5 | 105 | |
5 | Percetakan | 9.152.955.000 | 3.220.009.500 | 23 | 194 | |
6 | Plastik | 6.394.012.500 | 8.802.650.000 | 7 | 1.088 | |
7 | Tekstil dan Produk Tekstil | 25.271.415.000.000 | 663.385.000 | 10 | 2.523 |
Sumber:Disperindag Kota Solo 2006
Penyelenggaraan FGD dilakukan 6 Nopember 2007. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari asisten (TA) tentang inti dari FGD disertai dengan paparan permohonan isian kuesioner bagi para narasumber.
Penentuan Kriteria dan kompetensi inti Kota Solo dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyepakati Produk Inti Unggulan dan kriteria yang penting bagi daerah Kota Solo. Setelah penentuan dari 26 macam produk unggulan daerah atas data Desperindag Kota Solo maka, dilakukan pendekatan dan diskusi informal dengan staf Desperindag kota Solo yang memiliki kompetensi dalam bidang ini serta Key-Person dari Disperindag, yang memunculkan kriteria Kesepakatan 7 produk prioritas unggulan bagi kota Solo, yaitu; Batik dan produk Batik, Tekstil dan Produk tekstil, Makanan, percetakan, Plastik, Mebel dan logam/besi. Alasan mengapa produk unggulan yang terpilih adalah produk-produk tersebut adalah; (1) dapat menyerap tenaga kerja yang banyak (2) nilai produksinya tinggi (3) image tentang produk tersebut adalah menjadi trade-mark bagi kota Solo. Dari 7 produk prioritas unggulan daerah kota Solo selanjutnya diprioritaskan dimunculkan menjadi 3 produk unggulan utama yang menjadi pertimbangan untuk penentuan kriteria untuk memunculkan produk inti unggulan Kota Solo yaitu:
1. Batik dan Produk Batik
2. tekstil dan Produk Tekstil
3. Makanan
Selanjutnya berdasarkan diskusi dengan 8 orang narasumber maka pembobotan kriteria yang dianggap penting bagi sebuah produk inti yaitu: dari kriteria kekuatan, keunikan, daya saing, manfaat dan keterbukaan. Diskusi FGD kemudian dilanjutkan dengan langkah melihat kompetensi inti untuk masing-masing kriteria, di mana memunculkan suatu kompetensi inti unggulan produk dengan kompenennya seperti; keterampilan staf, manajemen brand, daya inovasi, kesetiaan kerja, jaminan kualitas desain, tenaga kerja banyak, SDA yang berlimpah, manajemen harga, daya adopsi, manajemen jaringan dan lain sebagainya. Berdasarkan kategori kompenen-komponen tersebut akhirnya penentuan kriteria.disepakati memunculkan Batik dan produk batik sebagai kompetensi inti unggulan Kota Solo
Diskusi pembahasan diteruskan dengan melihat alasan-alasan utama pemilihan prioritas produk inti unggulan Batik dan Produk Batik. Alasan-alasan tersebut antara lain adalah bahwa produk tersebut dianggap sudah mapan dan sudah banyak lembaga donasi yang memberikan bantuan kepada sentra-sentra industri pembatikan di Kota Solo. Preferensi para narasumber peserta FGD menyatakan bahwa batik dan Produk batik memiliki keunggulan kompetensi antara lain dari; karakteristik, desain, daya inovasi. Produk ini juga dianggap mempunyai nilai tambah relatif cukup baik dalam penyerapan tenaga kerja sehingga pengembangannya upaya penggalakan nilai tambah investasi bagi daerah dan penyerapan tenaga kerja daerah.Sungguhpun bagi tekstil dan produk tekstil serta Produk makanan juga dianggap layak untuk dikembangkan di kota Solo.
Berdasarkan alat analisis AHP dihitung prioritas pembobotan Produk Unggulan Prioritas (PUP) Kota Solo utamanya pada produk inti unggulan yaitu; Batik dan Produk Batik Dalam analisis ini ditemukan bahwa pada Batik dan Produk Batik memiliki in-konsistensi nilai bervariasi antara 0,1 hingga sampai 0,09
Dari kajian analisis ditemukan semua kriteria dan kompetensi Batik dan Produk Batik memiliki manfaat kepentingan yang ideal sesuai dengan harapan dari produk inti unggulan prioritas kota Solo. Tabel 1 menunjukkan kriteria dan pembobotan Produk inti unggulan Batik dan Produk batik sebagai produk unggulan prioritas. Di mana kriteria produk inti unggulan batik dan produk batik memiliki in-konsistensi relatif baik sebesar 0,09 masih kurang dari 0,1 sedang skor pembobotan dari masing-masing kriteria yang ada berkisar antara 0,102 sampai 0,356, dan pada produk inti unggulan batik dan produk batik kriteria yang paling menonjol adalah pada keunikan dan daya saing yang masing-masing memiliki bobot 0,356 dan 0,226
Tabel 1 Kriteria Produk Inti Unggulan Batik dan Produk batik Solo
No | Goal/Kriteria | Skor Bobot |
1. | Unik | 0,356 |
2. | Daya Saing | 0,226 |
3. | Kekuatan | 0,169 |
4. | Manfaat | 0,147 |
5. | Keterbukaan | 0,102 |
Keterangan: Inconsistency ratio 0,09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar